“Perjalanan itu menambah silaturahiim dan keluarga”
Pepatah ini mungkin pepatah kuno yang sudah lama didengar. Tapi bagi saya, pepatah ini macam kalimat sakti yang penuh arti. Percaya atau tidak, bagi saya melakukan perjalanan adalah sebuah kesempatan untuk mendapatkan kenalan baru. Mungkin saya bukan orang yang super supel, yang bisa berkenalan langsung akrab dengan orang lain. Tapi berkenalan adalah kunci mengikat sulaturahiim, dan saya termasuk orang menganut kepercayaan bahwa “silaturahiim itu dekat dengan rezeki”. Sebuah motivasi matrealistis yang nampaknya sangat mudah di aplikasikan. Haha.. Jadi dengan kata lain, ini adalah sebuah rantai yang saling bersambung: jika melakukan perjalanan maka akan menambah silaturahiim, menambah silaturahiim akan mendekatkan kita dengan rezeki. Maka Lakukanlah perjalanan.
“Perjalanan itu menambah wawasan”
Dalam sebuah perjalanan kita akan bertemu dengan hal-hal baru, yang mungkin kita tidak akan duga. Perjalanan memberikan pengalaman peristiwa, yang mungkin akan menjadi pembelajaran berarti tentang sebuah makna dari peristiwa tersebut. Bisa jadi dalam perjalanan kita akan menemukan kejadian-kejadian yang akhirnya menyadarkan kita. Pelajaran-pelajaran yang diambil dari sebuah perjalanan kita dapatkan dari apa yang kita lihat, kita dengar, kita pikirkan dan kita renungkan. Tak sedikit inspirasi itu datang dari sebuah perjalanan. Semakin panjang perjalanan maka wawasan akan semakin banyak kita dapatkan.
“Perjalanan itu menyadarkan pentingnya sebuah tujuan”
Tak ada perjalanan yang tanpa tujuan. Percayalah. Jikalau pun ada, maka mereka yang melakukan, akan sadar betapa pentingya sebuah tujuan. Bagi saya ini adalah pengalaman, betapa pentingnya sebuah tujuan. Ini adalah pelajaran berharga yang sangat mendasar, yang menjadi filosofi hidup saya. Dengan sebuah “Perjalanan” yang secara kasat indra dilakukan secara wajar, ini akan membentuk tujuan kehidupan pribadi. Menyesallah bagi orang-orang yang tak bertujuan.
i like this..
BalasHapusTerimakasih mba nung..
BalasHapus